Manusia titah Tuhan



Manusia titah Tuhan
            Sebagian besar dari manusia di dunia pada jaman kebodohan ini lebih mengenal teman, lingkungan dan keadaan yang ada tetapi tidak mengenal dirinya sendiri, padahal manusia yang baik adalah manusia yang lebih dahulu mengenal siapa, apa, bagaimana dirinya sendiri sebelum menilai atau mengenal manusia lain. Bapak pendidikan nasional Indonesia pernah mengatakan pada tulisan yang dirangkum menjadi buku dengan kata “manusia sebagai titah Tuhan” mengapa demikian? Ki Hajar menjelaskan bahwa keberadaan Tuhan bergantung pada keberadaan Manusia itu sendiri, maksudnya Tuhan telah menciptakan alam dan seisinya berserta fungsi-fungsinya untuk dimanfaatkan oleh penghuni alam dunia khususnya pemimpin di bumi, yaitu manusia.
            Berbicara tentang pendidikan, konsep pendidikan yang dirancang akhir-akhir ini sedikit berbeda dengan konsep yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara, pada konsep pendidikan akhir-akhir ini mendikotomikan pendidikan jasmani dan rohani, berbeda dengan konsep yang dirumus oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan olahraga itu dijadikan satu antara olah raga dan olah jiwa, karena raga dan jiwa (sukma) tidak bisa dipisahkan bagaikan dua sisi koin. Jiwa yang sehat pasti akan menjadikan raga yang kuat, begitu juga sebaliknya, jiwa yang kuat akan menuntun pada jiwa yang sehat.
            Untuk mencapaikan kebaikan, kebenaran serta memposisikan diri manusia dan Tuhan Gus Aniq merumuskan cara mengenal Tuhan yang susunannya antara lain:
1.      Dzat.
Yang dimaksud dzat adalah manusia merupakan esensi diri manusia terhadap Tuhan. Manusia adalah manifestasi atau tajalli dari tuhan, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo opo, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo ngopo, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo sopo. Maksudnya adalah setiap apa yang dilakukan oleh manusia esensinya cerminan dari Tuhan itu sendiri. Oleh karena itu hendaknya manusia dalam setiap apa yang dilakukakn dan katakan bercerminlah bahwa seakan-akan dirinya adalah Tuhan.  Jadi, bisa dismpulkan bahwa semakin mengenal  wujud dari Tuhan semakin tidak bisa, maka terhadap Tuhan melalui apa yang sudah diciptakan
2.      Sifat.
Maksud dari sifat ini adalah manusia sebagai substansi dari manusia itu sendiri, sebagai contoh manusia substansi hidup didunia adalah pemimpin, sebaik baiknya pemimpin adalah yang mengatur dirinya sendiri serta lingkungan, maka harus mempunyai sifat yang mana telah Tuhan berikan nama-nama sifat Tuhan kedalam cerminan diri manusia. Manusia hendaknya memiliki sifat –sifat dari nama-nama Tuhan karena Tuhan menitipkan nama-nama sifat kedalam diri manusia
3.      Asma.
Maksud dari Asma ini adalah realitas, bahwa manusia realitas keadaannya adlah tidak hanya mencakup nama dari manusia itu sendiri beserta artinya, namun siapa saja yang  membantu proses dalam merealisasikan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Contohnya adalah keluarga, teman, alam, dan lingungan yang lain.
4.      Af’al.
Maksud dari Af’al ini adalah tindakan yang dilakukan oleh diri manusia itu sendiri atau pengaplikasian diri terhadap asma dan sifat yang dimiliki oleh manusia.
Maka untuk dapat memahami dan mengaplikasikan makna dari ciri kemerdekaan harus terlebih dahulu mengenal diri sendiri sebagai bagian dari substansi ciri itu, permaknaan dari kata diri yang terdiri dari dzat(esensi), Sifat (Substansi), Asma (Realitas). Af’al (Aksi/tindakn) Bayu, 2018



Link filsafat pendidikan 7B pertemuan ke 3 revisi 
1. Feby Rohma Awalia (15120093) 
https://febyrohmaawalia.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan_18.html?m=1 
2.Ahmad Gofur (15120127) 
http://ahmadgofur127.blogspot.com/2018/10/pengenalan-diri-dan-tuhan.html 
3. Vitriana Dara Hayufani (15120149) 
https.//scorpion1311.blogspot.com/2018/10/nama-vitriana-dara-hayufani-npm-15120149.html 
4. Dodi yugantara ( 15120485 ) 
http://swiekewae.blogspot.com/2018/10/pengenalan-diri-anda-tahu-siapa-diri.html 
5. lilik fatchurrahman (15120108) 
https://lilik-motor.blogspot.com/2018/10/9-oktober-2018-pengenalan-diri-manusia_19.html?m=1 
6. Linda Prima Safira (15120115) 
https://myhomespiderlilystory.blogspot.com/2018/10/manusia-dalam-filsafat.html 
7. Nur Novianti 15120051 
https://nurnovianti97.blogspot.com/2018/10/hakikat-manusia.html 
8. Isna Zulfa (15120265) 
https://aisnazulfa.blogspot.com/2018/10/dari-pembelajaran-yang-telah.html 
9. Dwi Kurnia Ningsih (15120062) 
https://triptobalinings.blogspot.com/2018/10/r

Komentar